Diagram lingkaran "Skills For 21st Century Learning" ini menggambarkan sembilan keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh individu di abad ke-21 untuk sukses dalam pembelajaran dan kehidupan. Setiap keterampilan diwakili oleh ikon yang menggambarkan esensi dari keterampilan tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing keterampilan:
Self-efficacy (Keyakinan diri): Representasi berupa ikon target panah menunjukkan bahwa keyakinan diri adalah kemampuan seseorang untuk percaya bahwa mereka bisa mencapai tujuan mereka.
Motivation (Motivasi): Ikon tangan mengepal melambangkan semangat dan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan.
Problem-solving (Pemecahan masalah): Ikon potongan puzzle menggambarkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi kreatif untuk mengatasinya.
Metacognition (Metakognisi): Ikon kepala dengan roda gigi menunjukkan kemampuan untuk memahami dan mengatur cara kita berpikir dan belajar.
Creativity (Kreativitas): Ikon alat tulis dan awan menggambarkan kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan ide-ide baru.
Conscientiousness (Ketekunan): Ikon amplop surat melambangkan kedisiplinan dan perhatian terhadap detail dalam melakukan tugas.
Collaboration (Kolaborasi): Ikon orang-orang berinteraksi menunjukkan pentingnya bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Critical thinking (Berpikir kritis): Ikon kepala berpikir menggambarkan kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam dan membuat keputusan yang bijaksana.
Perseverance (Ketahanan): Ikon lengan berotot melambangkan ketekunan dan kemampuan untuk tetap bertahan meskipun menghadapi tantangan.
Berikut ini adalah contoh-contoh konkret dari setiap keterampilan yang disebutkan dalam diagram "Skills For 21st Century Learning":
Self-efficacy (Keyakinan diri):
Contoh: Seorang siswa yang yakin dia bisa berhasil dalam ujian matematika setelah belajar keras. Dia berani mencoba soal-soal sulit karena percaya pada kemampuannya.
Motivation (Motivasi):
Contoh: Seorang pekerja yang selalu datang lebih awal dan menyelesaikan tugasnya tepat waktu karena termotivasi untuk mendapatkan promosi.
Problem-solving (Pemecahan masalah):
Contoh: Seorang insinyur yang menemukan cara baru untuk mengurangi biaya produksi dengan mengoptimalkan proses manufaktur.
Metacognition (Metakognisi):
Contoh: Seorang pelajar yang memonitor kemajuan belajarnya dengan membuat catatan tentang materi yang sudah dipahami dan materi yang masih perlu dipelajari lebih lanjut.
Creativity (Kreativitas):
Contoh: Seorang desainer yang menciptakan pakaian unik dengan menggunakan bahan daur ulang.
Conscientiousness (Ketekunan):
Contoh: Seorang karyawan yang teliti dalam menyelesaikan laporan keuangan sehingga menghindari kesalahan yang dapat merugikan perusahaan.
Collaboration (Kolaborasi):
Contoh: Tim dokter yang bekerja sama dalam melakukan operasi kompleks, menggabungkan keahlian masing-masing untuk mencapai hasil terbaik.
Critical thinking (Berpikir kritis):
Contoh: Seorang wartawan yang menganalisis berbagai sumber informasi untuk menyusun artikel yang akurat dan objektif.
Perseverance (Ketahanan):
Contoh: Seorang atlet yang terus berlatih keras meskipun mengalami cedera, dan akhirnya berhasil memenangkan kejuaraan.
Semoga contoh-contoh ini membantu memperjelas bagaimana keterampilan-keterampilan tersebut diterapkan dalam kehidupan nyata! 😊
0 $type={blogger}:
Post a Comment