Bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M akan menjadi momen yang unik bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pasalnya, awal masuk sekolah diperkirakan bertepatan dengan bulan suci umat Islam ini. Kondisi ini tentu membawa tantangan tersendiri, namun juga membuka peluang untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan karakter pada peserta didik.
Thursday, March 6, 2025
Tuesday, March 4, 2025
Teknologi dan Spiritualitas: Menjalani Ramadan di Era Digital
Marhaban Ya Ramadhan ...
Bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, adalah waktu untuk refleksi, ibadah, dan peningkatan spiritualitas. Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dan Ramadan tidak terkecuali. Namun, bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman Ramadan kita, alih-alih mengalihkannya dari esensi sebenarnya?
Saturday, February 8, 2025
eBook interaktif secara mudah dan gratis
Monday, January 27, 2025
Dunia Software Gratis: Nikmati Fitur Lengkap Tanpa Biaya Sebesar Sen
Pernahkah Anda membayangkan bisa menggunakan software canggih tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam? Berita baiknya, ada banyak sekali software berkualitas tinggi yang bisa Anda unduh secara gratis!
Sunday, January 26, 2025
Rumus Dasar di Microsoft Excel
Rumus Dasar di Microsoft Excel
Rumus adalah formula yang digunakan untuk melakukan perhitungan pada data yang ada di dalam sel. Rumus selalu diawali dengan tanda sama dengan (=) ;
Thursday, December 19, 2024
Liburan Seru di Rumah? Bisa Banget! Ini Dia Tipsnya
Liburan Seru di Rumah? Bisa Banget! Ini Dia Tipsnya
Siapa bilang liburan harus selalu keluar rumah? Dengan kemajuan teknologi, kita bisa tetap bersenang-senang dan produktif saat berlibur di rumah. Yuk, coba tips-tips berikut ini:
Saturday, April 17, 2010
Cara Posting Code HTML
cara melakukannya:
1. Copy kode HTML yang ingin di posting.
2. Buka website penyedia jasa tools Encoding disini atau disini.
3. Paste-kan di dalam kotak box yang disediakan oleh website penyedia jasa encoding.
4. Klik tombol Encode.
5. Please Wait...n' akan segera muncul kode html yang baru yang telah di encode.
6. Copy n' paste-kan kode tersebut ke dalam postingan anda.
7. smoga berhacil yoa...
Kode Warna Blog
Cara membuatnya sebagai berikut :
#Langkah 1 :
1. Login ke blogger.
2. kalau sudah masuk ke Dasbor, klik Tata Letak.
3. masuk ke Elemen Halaman
4. Klik Tambah Widget
5. Pilih HTML/Java Sript
6. Masukkan kode JS di bawah ini :
Sumber Klik disini
3. Klik Terbitkan Entri.
Nah Sekarang kita sudah mempunyai mesin kode warna sendiri di blog kita.
Friday, April 16, 2010
FOSS (Free Open Source Software)
I. APA ITU FREE/OPEN SOURCE SOFTWARE
- Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja (kebebasan 0).
- Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (kebebasan 1). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
- Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama anda (kebebasan 2).
- Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya (kebebasan 3). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga.
Filosofi OSI agak berbeda. Ide dasar open source sangat sederhana. Jika para pemrogram dapat mempelajari, mendistribusikan ulang, dan mengubah kode sumber sebagian perangkat lunak, maka perangkat lunak itu berkembang. Masyarakat mengembangkannya, mengaplikasikannya, dan memperbaiki kelemahannya.
OSI difokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan perangkat lunak yang berdaya guna dan dapat dihandalkan, dan pendekatan istilah OSI ini lebih sesuai kebutuhan bisnis daripada filosofi FSF. OSI tidak terlalu fokus pada isu moral seperti yang ditegaskan FSF, dan lebih fokus pada manfaat praktis dari metoda
pengembangan terdistribusi dari FOSS. Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan OSI berbagi area yang sama dan bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan perangkat lunak, usaha melawan perangkat lunak proprietary, paten perangkat lunak, dan sejenisnya. Richard Stallman mengatakan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan gerakan open source merupakan dua “partai politik” dalam komunitas yang sama.
III. METODA PENGEMBANGAN FOSS
Model pengembangan FOSS adalah unik, dan menjadi sukses karena muncul bersamaan dengan berkembangnya internet dan efeknya yang luar biasa di bidang komunikasi. Analogi Katedral dan Bazar digunakan untuk membedakan model pengembangan FOSS (Bazar) dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional (Katedral).
Pengembangan perangkat lunak tradisional diibaratkan dengan cara katedral dibangun pada masa lalu. Kelompok kecil tukang batu secara hati-hati merencanakan sebuah desain dalam tempat yang terisolasi, dan segala sesuatunya dibuat dalam sebuah usaha tunggal. Sekali katedral berhasil dibangun, maka dianggap selesai, dan hanya sedikit dilakukan perubahan lanjutan. Perangkat lunak secara tradisional dibuat dengan gaya yang serupa itu. Sekelompok pemrogram bekerja dalam suatu isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan manajemen yang hati-hati, hingga bekerjaanya selesai dan program dirilis ke publik. Sekali dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan terbatas untuk program itu.
Sebaliknya, pengembangan FOSS lebih mirip dengan sebuah bazar, yang tumbuh secara organis. Dalam sebuah bazar, pedagang awal datang, membangun struktur, dan memulai bisnis. Pedagang-pedagang berikutnya datang dan membangun strukturnya masing-masing. Perkembangan bazar nampak menjadi gaya yang tidak teratur. Pada dasarnya para pedagang diarahkan untuk membangun struktur minimal yang dapat berfungsi sehingga mereka bisa memulai berjualan. Tambahan dibuat sesuai kebutuhan dan keadaaan selanjutnya. Dengan model serupa, pengembangan FOSS dimulai dari yang tidak terstruktur. Pengembang merilis kode programnya ke publik meskipun baru berfungsi secara minimal, dan kemudian mengubah programnya sesuai umpan balik yang diberikan publik. Pengembang lain bisa ikut mengembangkan program itu berdasar kode-kode yang telah ada. Pada periode waktu tertentu, keseluruhan sistem operasi dan aplikasi menjadi tumbuh dan berkembang secara terus menerus.
Metoda pengembangan “bazar” telah dijadikan pilihan untuk mendapatkan beberapa kelebihan berikut ini:
- Mengurangi duplikasi kerja: Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan izin kepada pengguna untuk megubah dan meredistribusi kode sumber, pengembang FOSS memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi dapat menjadi sangat besar. Daripada 5 pengembang software pada sepuluh perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan FOSS menjadi besar, karena ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama.
- Membangun di atas karya lain: Dengan ketersediaan kode sumber untuk membangun program, waktu pengembangan menjadi pendek. Banyak projek FOSS berbasis program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi, sehingga mengehmat jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya. Bahkan jika kode sumber tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan kode sumber memudahkan pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama.
- Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak orang menggunakan dan mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada akan mudah ditemukan dan diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja menerima laporan kesalahan, tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa sebatas melaporkan. Pengembang FOSS sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga menjelaskan lebih tajam apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat mengirimkan kode perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan kontrol terhadap kualitas.
- Mengurangi biaya perawatan: Biaya perawatan software sering sama atau lebih besar dari biaya pengembangan awal. Jika sebuah perusahaan merawat software sendirian, maka pekerjaan itu menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model pengembangan FOSS, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian pula peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.
IV. SEJARAH FOSS
Gerakan FOSS dimulai dalam budaya “hacker” yang terjadi pada beberapa laboratorium ilmu komputer (Stanford, Berkeley, Carnegie Melion, dan MIT) di ahun 1960an dan 1970an. Komunitas pemrogram adalah kecil dan saling terkait secara dekat. Kode program disebarluaskan di antara anggota komunitas. Jika Anda membuat perbaikan, Anda diharapkan untuk mengirim kode Anda ke komunitas pengembang.
4.1. Sejarah Singkat Gerakan FOSS
Gerakan FOSS boleh dikatakan dimulai sejak awal mula industri komputer, meskipun tidak dinyatakan secara formal atau dengan konsep yang jelas. Hanya saja pada akhir 1970an dan awal 1980an
terjadi konflik antara konsep saling berbagi perangkat lunak dengan konsep perangkat lunak berpemilik (proprietary). Acuan awal konflik ini dibuat oleh William H. Gates III (Bill Gates), dalam pernyataannya yang terkenal “An Open Letter to Hobbyists” (Surat Terbuka kepada para Hobby). Dalam surat tertanggal 3 Februari 1976 itu ia mencemooh budaya berbagi perangkat lunak yang telah umum berlaku: Mengapa ini? Hobbyists harus hati-hati, sebagian besar Anda mencuri perangkat lunak Anda. Perangkat keras harus dibeli, tetapi perangkat lunak menjadi sesuatu untuk dibagi. Siapa yang mau peduli jika orang yang bekerja untuk itu mengambil bayaran? Perangkat lunak proprietary ingin mengambil kesempatan pada tahun-tahun berikutnya. Di laboratorium kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) MIT pada awal 1980an, sebuah perusahaan bernama Symbolics didirikan, lalu mengambil kode-kode yang tersedia secara bebas (bahasa pemrograman LISP) dan menjadikannya proprietary (tidak tersedia bebas alias berpemilik). Dalam prosesnya, ini berarti menghapus budaya berbagi perangkat lunak di laboratorium MIT saat itu. Namun, perusakan ini akhirnya akan menghasilkan
kreasi FSF dan budaya FOSS saat ini. Richard Stallman, salah satu anggota laboratorium MIT saat itu, terkejut atas lanjutan persitiwa tersebut. Ini kemudian membentuk pandangannya terhadapat perangkat lunak proprietary, dan membangkitakan keinginannya untuk membuat sistem operasi yang free (bebas). Projek GNU (GNU is Not UNIX) berdiri pada Januari 1984. Dalam dekade berikutnya projek GNU menghasilkan berbagai program atau tool penting merupakan bagian dari sistem operasi. Yayasan perangkat lunak bebas (FSF) didirikan setahun kemudian untuk mempromosikan perangkat lunak dan projek GNU. Namun, hingga 1991 projek GNU belum menghasilkan sistem operasi lengkap karena masih ada kekurangan pada bagian kritis, yaitu kernel. Kernel merupakan inti atau jantung dari sistem operasi. Linus Torvalds yang saat itu mahasiswa tahun kedua Universitas Helsinki membuat dan mendistribusikan kernel seperti UNIX. Sejalan dengan tujuan pengembangan FOSS, kernel yang
kemudian diberi nama Linux itu tersebar secara luas, dikembangkan, dan diaplikasikan menjadi inti dari sistem operasi GNU/Linux. Ada beberapa projek FOSS yang sedang berjalan dalam waktu bersamaan, antara lain server DNS BIND, bahasa pemrograman Perl, dan sistem operasi BSD. Sebagian besar projek itu kemudian bergabung atau saling menguatkan. Sistem operasi GNU/Linux terus tumbuh secara cepat dengan makin lengkap fitur dan kemampuannya. Pada 1997, Linux meledak menjadi berita media, sesuai dengan perkiraan IDC (International Data Corporartion) bahwa Linux telah menguasai 25% sistem operasi server dan memiliki pertumbuhan 25% per
tahun.
Pada 1998, sebagai tanggapan terhadap Netscape yang merilis kode sumber program Netscape Navigator sebagai FOSS, sekelompok pengembang FOSS bergerak bersama dan label “Open Source” digulirkan. Gerakan ini lalu
membentuk OSI (Open Source Initiative) dan OSD (Open Source Definition). Tujuan utama gerakan ini untuk mengajak dunia bisnis memberi penekanan kepada proses pengembangan FOSS, dan mengalihkan perhatian dari gerakan perangkat lunak bebas (Free Software) yang kontroversial saat itu.
Pada 1999, perusahaan distributor GNU/Linux Red Hat berhasil go public atau IPO (Initial Public Offering) dengan meraup dana dari pasar saham senilai US$ 4,8 milyar (sekitar Rp 43 trilyun jika 1US$ = Rp 9.000,). Sukses lain IPO perusahaan FOSS saat itu adalah VA Linux (US$ 7 milyar atau Rp 63 trilyun), Cobalt Networks (US$ 3,1 milyar atau Rp 28 trilyun), dan Andover.net (US$ 712 juta atau Rp 6,4 trilyun). Sebagai anak baru dari FOSS, kesuksesan GNU/Linux menunjukkan bahwa era FOSS telah benar-benar tiba.
V. MENGAPA FOSS?
Perangkat lunak open source telah disebut dengan beberapa istilah baik dan buruk, antara lain: gerakan, mode, virus, konspirasi komunis, hati dan jiwa dari internet. Tetapi ada satu poin yang sering dilupakan orang bahwa perangkat lunak open source juga merupakan kendaraan yang sangat efektif untuk mentransfer kekayaan dari dunia industri ke negaranegara berkembang. Itu diungkapkan Andrew Leonard dalam tulisannya “An Alternative Voice: How the TechPoor Can Still Be Software Rich” (bagaimana yang miskin teknologi dapat tetap menjadi kaya
perangkat lunak).
Apakah FOSS selalu Free?
Mitos terkenal di seputar FOSS adalah selalu gratis, yang artinya tidak ada biaya sama sekali. Ini benar hanya untuk tingkatan tertentu, misalnya tidak perlu biaya izin untuk mendownload atau menggandakan, misalnya iso CD IGOS Nusantara atau Fedora. Mitos itu tidak benar untuk aplikasi FOSS yang membutuhkan biaya
dalam pengemasan, instalasi, support, pelatihan, dan lain-lain. Banyak distro Linux seperti Red Hat, SUSE, Mandriva, Debian, Ubuntu, dan lain-lain dapat diperoleh tanpa biaya lisensi untuk mendownloadnya
melalui internet. Dalam hal ada biaya lisensi, hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah
dibandingkan lisensi perangkat lunak proprietary. Namun, biaya penggunaan FOSS tidak hanya biaya pemaketan atau infrastruktur. Ada juga biaya personal, biaya perangkat keras, biaya yang hilang (opportunity costs) misalnya karena peralihan, dan biaya pelatihan. Dengan menghitung biaya total kepemilikan atau TCO (Total Costs of Ownership), akan tergambar penghematan yang diperoleh jika menggunakan FOSS.
sumber :http://www.beritanet.com/Technology/RISTEK-RI/FOSS-Free-Open-Source-Software.html
Hati-Hati, Email Phishing dari Facebook Beredar Lagi

Jika user mendapatkan sebuah email yang tampak berasal dari Facebook, yang isinya berupa Facebook akan mereset password user dan mendorong user untuk membuka sebuah attachment, maka email tersebut adalah scam.
McAfee mengingatkan user dalam posting blog-nya, Rabu (17/03) agar berhati-hati terhadap email yang seolah-olah berasal dari Facebook, yang kemudian membujuk penerima email untuk membuka sebuah attachment untuk mendapatkan password baru mereka. Attachment tersebut mengandung pencuri password yang berpotensi dapat mengakses username dan password yang digunakan di komputer, tidak hanya rahasia login di Facebook.
“Ancaman ini memiliki potensi sangat ebrbahaya dengan mempertimbangkan bahwa sebanyak 350 juta pengguna Facebook dapat terkena email scam ini.” ungkap McAfee Labs.
Ada beberapa petunjuk yang menyatakan bahwa email tersebut adalah phishing scam, termasuk karena Facebook mengaku tidak pernah mengirim email seperti itu. Mungkin Facebook mengirim email dengan sebuah link dimana user dapat reset passwordnya, namun bukan sebuah email dengan attachment. Yang kedua, email tersebut berisi banyak frase dan susunan kata yang salah, sebagai contoh untuk kata Facebook yang ditulis dengan huruf ‘F’ kecil, untuk penghormatan.(h_n)