Rabu, 21 April 2010

Wilujeng Sumping

Wilujeng sumping sadayana ... di blog ieu, punten atuh ... blogna masih sederhana, sok ... aa , neng sadayana ... isi buku tamuna , komen2 kitu atuh hehe ...

nuhun enggeus sumping di blog urang ...
Nuhun aa , neng sadayana ...

^^

Sabtu, 17 April 2010

Cara Posting Code HTML

Nah ini dia caranya posting kode html. Untuk memposting sebuah kode HTML kita membutuhkan suatu tools untuk meng-encode kode HTML. Okey...untuk yang beloem tahu caranya, ini pasti yang anda cari. Dulu saya juga binggung gimana sih caranya memposting kode HTML, Kok kalau memposting kode HTML yang keluar hasil dari kode tersebut bukan kodenya. Kalau anda juga bingung caranya, jadi saya sama bingungnya dengan saya dulu....Hehehe. gak papa, ayo sekarang kita mulai
cara melakukannya:

1. Copy kode HTML yang ingin di posting.

2. Buka website penyedia jasa tools Encoding disini atau disini.

3. Paste-kan di dalam kotak box yang disediakan oleh website penyedia jasa encoding.

4. Klik tombol Encode.

5. Please Wait...n' akan segera muncul kode html yang baru yang telah di encode.

6. Copy n' paste-kan kode tersebut ke dalam postingan anda.

7. smoga berhacil yoa...

Kode Warna Blog

Kode warna sangat penting terutama untuk anda yang sering mengotak-atik kode HTML template.
Berikut contoh kode warna yang dapat dipergunakan :







































































































































































































Kode warna yang terpilih :


Get it



Cara Membuatnya :
Cara membuatnya sebagai berikut :

#Langkah 1 :
1. Login ke blogger.

2. kalau sudah masuk ke Dasbor, klik Tata Letak.

3. masuk ke Elemen Halaman

4. Klik Tambah Widget

5. Pilih HTML/Java Sript

6. Masukkan kode JS di bawah ini :

Sumber Klik disini

3. Klik Terbitkan Entri.

Nah Sekarang kita sudah mempunyai mesin kode warna sendiri di blog kita.

Jumat, 16 April 2010

Sejarah dan Pengertian Java


Java adalah bahasa pemrograman berorientasi obyek, sehingga untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap materi pada bab-bab selanjutnya, perlu disampaikan beberapa topik mengenai pemrograman berorientasi obyek yang berhubungan langsung dengan topik-topik yang akan dibahas, diantaranya mengenai konsep pemrograman berorientasi obyek, inheritance dan constructor. Topik-topik lain dalam pemrograman berorientasi obyek akan dibahas lebih lanjut bila memang diperlukan.

Pemrograman berorientasi obyek merupakan suatu konsep pemrograman dengan mengambil konsep obyek sebagai komponen dasar dari pemrogramannya.
Obyek merupakan suatu kesatuan komponen dan struktur yang di dalamnya berisi attribut yang selanjutnya dinamakan dengan member dan method yang merupakan kumpulan fungsional dari suatu obyek. Sebagai suatu analogi obyek, kita ambil obyek mobil dan lainnya. Obyek mobil ini mempunyai method berupa maju, mundur, jalan, berhenti, dan berputar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa obyek mempunyai sifat-sifat, yaitu:

  • Member atau sering juga disebut dengan attribut yang menjelaskan variable, parameter atau keadaan (state) dari suatu obyek, misalkan pada obyek mobil terdapat member berupa roda, kemudi, seperti yang disebutkan di atas.
  • Method atau sering juga disebut dengan behavior yang menjelaskan perilaku, kegiatan atau kerja dari suatu obyek, misalkan pada obyek mobil terdapat method maju, mundur, berhenti, seperti yang disebutkan diatas.

Menulis program berbasis obyek menggunakan bahasa Java dilakukan dengan cara membentuk sebuah class, menentukan variabel member dan menentukan method. Pembentukan class dari suatu obyek ini dinamakan dengan enkapsulisasi. Untuk menggambarkan suatu obyek digunakan suatu diagram yang dinamakan dengan class diagram.

  • Nama Class
  • Member
  • Method

Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems.

Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini.

Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven).Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang.

Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner.

Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemeritaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling.

Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.Versi Awal Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0.

  • Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:
  • Java.lang : Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
  • Java.io : Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.
  • Java.util : Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas kelas penanggalan
  • Java.net : Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.
  • Java.awt : Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)
  • Java.applet : Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada penjelajah web.

Sumber : id.wikipedia.org

Pengenalan C++

Pendahuluan

Bahasa pemrograman C++ didasarkan atas bahasa C sehingga compiler C++ dapat digunakan untuk melakukan kompilasi program-program yang ditulis dengan bahasa C. Keistimewaan dari bahasa C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman berarah objek atau yang sering dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP).

Struktur program C++

Bahasa C++ secara umum memiliki struktur program seperti berikut:
Daftar header file
Deklarasi variabel global dan fungsi-fungsi tambahan
Kepala fungsi utama/main
Definisi fungsi utama/main
Definisi fungsi-fungsi tambahan (subroutine)
Subroutine dapat dituliskan setelah fungsi main atau di dalam file pustaka (library). Namun bila diletakan pada library, maka file library harus disertakan dengan menggunakan prepocessor directive #include yang diletakan pada daftar header file.
Contoh: /* contoh program turbo C++ */  komentar
#include  preprosesor/header file
main(){  fungsi utama
cout << “teknik ElektroUII”;  definisi fungsi utama
return 0;
}

Aturan umum penulisan bahasa C++

1. Bahasa C++ membedakan penulisan huruf besar dan kecil.
2. Untuk memberi komentar pada suatu statement (keadaan), dapat menggunakan /* di awal dan */ di akhir atau // dalam satu baris.
3. Awal dan akhir subroutine atau fungsi harus diapit kurung kurawal.
4. Setiap statement harus diakhiri tanda titik koma.
5. Setiap variabel yang digunakan wajib dideklarasikan terlebih dahulu.

Fungsi main

Merupakan fungsi yang menjadi inti dari program dan merupakan awal dan akhir eksekusi. Fungsi ini harus ada dalam setiap program. Tanda kurawal buka { merupakan tanda awal fungsi main dan tanda kurawal tutup } merupaka tanda berakhirnya fungsi main.

Prepocessor directive
Preprocessor directive merupakan suatu pernyataan yang akan diikiutsertakan dalam program, dimana pernyataan tersebut akan di-compile sebelum proses compilasi yang sebenarnya dilakukan.

Perintah-perintah dasar C++

* cout <<
Merupakan perintah yang biasa dipakai untuk menampilkan suatu keluaran pada layar
Contoh: cout << “Lab. Pemrograman Komputer”;
cout <>
Merupakan perintah yang berguna untuk memasukan data, yang selanjutnya didefinisikan sebagai data variabel.
example: int age;
cin >> age;

Konstanta

Adalah nilai numeris/karakter yang tetap atau tidak berubah. Dalam C++ ada 4 kelas konstanta, yaitu:
1. Konstanta integer, berupa integer biasa, integer panjang (long int) dan integer tak bertanda (unsigned integer). Nilainya dapat berupa desimal, oktal atau hexadesimal.
2. Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
3. Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang disebut karakter escape (escape sequence).
4. Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’). Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah tanda petik tunggal).

Tabel rangkaian karakter escape

    Sequence Karakter Deskripsi
    \a Bel Alert (bunyi bell)
    \b BS Backspace (mundur 1 karakter)
    \f FF Form feed (berganti halaman)
    \n LF New line (berganti baris baru)
    \r CR Carriage return (kembali ke kolom 1)
    \t HT Horizontal Tab (tabulasi horizontal)
    \v VT Vertical Tab (tabulasi vertikal)
    \\ \ Backslash
    \’ ‘ Petik tunggal
    \” “ Petik ganda
    \? ? Tanda tanya
    \DDD Apapun DDD adalah digit nilai oktal
    \xHHH Apapun HHH adalah digit nilai heksadesimal
    Null Karakter ASCII = 0

    Adalah suatu nilai yang dapat dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel dan operator. Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yag dapat berubah-ubah selama eksekusi berlangsung.

    Tipe data simple merupakan tipe data bawaan dari C++, tipe data ini terdiri dari beberapa tipe data yaitu:

    o Tipe data integral merupakan tipe data yang terdiri dari bilangan dengan range yang berbeda-beda.
    Tipe Data Integral Bytes Range Panjang Range
    Char 1 -128 – 127 0 – 255
    Short 2 -32.768 – 32.767 0 – 65.535
    Int 2 -32.768 – 32.767 0 – 65.535

    o Floating merupakan tipe data untuk bilangan desimal. Untuk semua Turbo C++, type floating-point yang menggunakan format-format IEEE floating-point digunakan oleh intel 8087. Type float menggunakan real format 32-bit IEEE. Type double menggunakan real format 64-bit IEEE. Type long double menggunakan extended real format 80-bit IEEE.
    Tipe Data Integral Bytes Range
    Float 4 3.4E-38 – 3.4E+38 (7 digit)
    Double 4 1.7E-308 – 1.7E+308 (15 digit)
    Long Double 8 1.7E-308 – 1.7E+308 (15 digit)

    Address merupakan tipe data yang digunakan untuk menunjuk suatu alamat memori. Sedangkan tipe data structured merupakan tipe data bentukan.

    Berikut adalah contoh program C++ :

    //Contoh 1 penjumlahan a dan b adalah nilai untuk c
    #include
    main()
    {
    int a,b,c;
    a = 25;
    b = 20;
    c = a+b;
    printf(“%d”,c);
    }

    //Contoh 2 menampilkan inputan nama
    #include
    main()
    {
    char nama[20];
    printf(“Masukan Nama anda : “);scanf(“%s”,nama);
    printf(“\nJadi Nama Anda :%s”, nama);
    }

    //Contoh 3 perhitungan luas
    #include
    #define pi 3.14
    void main()
    {
    float luas;
    float jejari=5;
    luas = 4*jejari*jejari;
    printf(“\nLuas adalah : %5.2f\n”,luas);
    }

    //Contoh 4
    #include
    void main() /*program untuk menghitung luas persegipanjang */
    {
    float P;
    int Luas,L;
    printf(“Isikan nilai panjang (p) = “);scanf(“%f”,&P);
    printf(“Isikan nilai lebar (l) = “);scanf(“%d”,&L);
    Luas = P*L;
    printf(“Luas persegi panjang (L) = %-6d\n”,Luas);
    }

    //Contoh 5
    #include
    #include //untuk mengaktifkan clrscr() dan getch()
    void main()
    {int P;
    float Luas,L,A;
    clrscr();
    printf(“Isikan data P = “);scanf(“%d”,&P);
    printf(“Isikan data L = “);scanf(“%f”,&L);
    A = 0.5;
    Luas = A*P*L;
    printf(“Luas Segitiga = %6.2f\n”,Luas);
    getch();
    }

    //Contoh 6
    #include
    #include
    void main()
    {
    char C;
    int I;
    long int LI;
    double D;
    float F;
    long double LD;
    clrscr();
    printf(“\t Daftar Ukuran tipe data \n”);
    printf(“\t Ukuran karakter : %d bytes \n”,sizeof(C));
    printf(“\t Ukuran integer : %d bytes \n”,sizeof(I));
    printf(“\t Ukuran long integer : %d bytes \n”,sizeof(LI));
    printf(“\t Ukuran double : %d bytes \n”,sizeof(D));
    printf(“\t Ukuran float : %d bytes \n”,sizeof(F));
    printf(“\t Ukuran long double : %d bytes \n”,sizeof(LD));
    getch();
    }


Sumber : http://allwinsmart.wordpress.com/2009/03/03/mulai-belajar-c-dari-dasar-1/

FOSS (Free Open Source Software)

I. APA ITU FREE/OPEN SOURCE SOFTWARE

Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. (Sumber: http://www.dwheeler.com/off_fs_why.html). Free/Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS) telah menjadi sebuah fenomena internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS mengalami perubahan besar dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah kata popular terbaru. Namun, istilah FOSS tetap belum mudah dipahami mengingat FOSS merupakan konsep baru, misalnya apa saja pengertian FOSS dan apa saja cabang atau jenis-jenisnya. Bab-bab selanjutnya berikut ini memberikan penjelasan yang baik tentang fenomena FOSS, filosofinya, perbedaannya dengan program yang bukan FOSS, dan metoda pengembangannya.



Ada dua filosofi pokok pada kata FOSS, yaitu filosofi dari FSF (Free Software Foundation) atau Yayasan perangkat Lunak Bebas, dan filosofi dari OSI (Open Source Initiative) atau Inisiatif Sumber Terbuka. Kita mulai pembahasan dengan filosofi FSF, sesuai dengan urutan sejarah dan karena posisi FSF sebagai pionir dalam gerakan FOSS ini. Tokoh utama gerakan FSF adalah Richard M. Stallman, sedangkan tokoh gerakan OSI adalah Eric S. Raymond dan Bruce Perens.
Menurut FSF, perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan/menditribusikan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Tepatnya, mengacu pada empat jenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak, yaitu:

  1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja (kebebasan 0).
  2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (kebebasan 1). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
  3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama anda (kebebasan 2).
  4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya (kebebasan 3). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga.

Filosofi OSI agak berbeda. Ide dasar open source sangat sederhana. Jika para pemrogram dapat mempelajari, mendistribusikan ulang, dan mengubah kode sumber sebagian perangkat lunak, maka perangkat lunak itu berkembang. Masyarakat mengembangkannya, mengaplikasikannya, dan memperbaiki kelemahannya.
OSI difokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan perangkat lunak yang berdaya guna dan dapat dihandalkan, dan pendekatan istilah OSI ini lebih sesuai kebutuhan bisnis daripada filosofi FSF. OSI tidak terlalu fokus pada isu moral seperti yang ditegaskan FSF, dan lebih fokus pada manfaat praktis dari metoda
pengembangan terdistribusi dari FOSS. Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan OSI berbagi area yang sama dan bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan perangkat lunak, usaha melawan perangkat lunak proprietary, paten perangkat lunak, dan sejenisnya. Richard Stallman mengatakan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan gerakan open source merupakan dua “partai politik” dalam komunitas yang sama.

III. METODA PENGEMBANGAN FOSS

Model pengembangan FOSS adalah unik, dan menjadi sukses karena muncul bersamaan dengan berkembangnya internet dan efeknya yang luar biasa di bidang komunikasi. Analogi Katedral dan Bazar digunakan untuk membedakan model pengembangan FOSS (Bazar) dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional (Katedral).
Pengembangan perangkat lunak tradisional diibaratkan dengan cara katedral dibangun pada masa lalu. Kelompok kecil tukang batu secara hati-hati merencanakan sebuah desain dalam tempat yang terisolasi, dan segala sesuatunya dibuat dalam sebuah usaha tunggal. Sekali katedral berhasil dibangun, maka dianggap selesai, dan hanya sedikit dilakukan perubahan lanjutan. Perangkat lunak secara tradisional dibuat dengan gaya yang serupa itu. Sekelompok pemrogram bekerja dalam suatu isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan manajemen yang hati-hati, hingga bekerjaanya selesai dan program dirilis ke publik. Sekali dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan terbatas untuk program itu.
Sebaliknya, pengembangan FOSS lebih mirip dengan sebuah bazar, yang tumbuh secara organis. Dalam sebuah bazar, pedagang awal datang, membangun struktur, dan memulai bisnis. Pedagang-pedagang berikutnya datang dan membangun strukturnya masing-masing. Perkembangan bazar nampak menjadi gaya yang tidak teratur. Pada dasarnya para pedagang diarahkan untuk membangun struktur minimal yang dapat berfungsi sehingga mereka bisa memulai berjualan. Tambahan dibuat sesuai kebutuhan dan keadaaan selanjutnya. Dengan model serupa, pengembangan FOSS dimulai dari yang tidak terstruktur. Pengembang merilis kode programnya ke publik meskipun baru berfungsi secara minimal, dan kemudian mengubah programnya sesuai umpan balik yang diberikan publik. Pengembang lain bisa ikut mengembangkan program itu berdasar kode-kode yang telah ada. Pada periode waktu tertentu, keseluruhan sistem operasi dan aplikasi menjadi tumbuh dan berkembang secara terus menerus.

Metoda pengembangan “bazar” telah dijadikan pilihan untuk mendapatkan beberapa kelebihan berikut ini:

  1. Mengurangi duplikasi kerja: Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan izin kepada pengguna untuk megubah dan meredistribusi kode sumber, pengembang FOSS memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi dapat menjadi sangat besar. Daripada 5 pengembang software pada sepuluh perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan FOSS menjadi besar, karena ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama.
  2. Membangun di atas karya lain: Dengan ketersediaan kode sumber untuk membangun program, waktu pengembangan menjadi pendek. Banyak projek FOSS berbasis program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi, sehingga mengehmat jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya. Bahkan jika kode sumber tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan kode sumber memudahkan pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama.
  3. Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak orang menggunakan dan mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada akan mudah ditemukan dan diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja menerima laporan kesalahan, tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa sebatas melaporkan. Pengembang FOSS sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga menjelaskan lebih tajam apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat mengirimkan kode perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan kontrol terhadap kualitas.
  4. Mengurangi biaya perawatan: Biaya perawatan software sering sama atau lebih besar dari biaya pengembangan awal. Jika sebuah perusahaan merawat software sendirian, maka pekerjaan itu menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model pengembangan FOSS, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian pula peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.

IV. SEJARAH FOSS

Gerakan FOSS dimulai dalam budaya “hacker” yang terjadi pada beberapa laboratorium ilmu komputer (Stanford, Berkeley, Carnegie Melion, dan MIT) di ahun 1960an dan 1970an. Komunitas pemrogram adalah kecil dan saling terkait secara dekat. Kode program disebarluaskan di antara anggota komunitas. Jika Anda membuat perbaikan, Anda diharapkan untuk mengirim kode Anda ke komunitas pengembang.

4.1. Sejarah Singkat Gerakan FOSS
Gerakan FOSS boleh dikatakan dimulai sejak awal mula industri komputer, meskipun tidak dinyatakan secara formal atau dengan konsep yang jelas. Hanya saja pada akhir 1970an dan awal 1980an
terjadi konflik antara konsep saling berbagi perangkat lunak dengan konsep perangkat lunak berpemilik (proprietary). Acuan awal konflik ini dibuat oleh William H. Gates III (Bill Gates), dalam pernyataannya yang terkenal “An Open Letter to Hobbyists” (Surat Terbuka kepada para Hobby). Dalam surat tertanggal 3 Februari 1976 itu ia mencemooh budaya berbagi perangkat lunak yang telah umum berlaku: Mengapa ini? Hobbyists harus hati-hati, sebagian besar Anda mencuri perangkat lunak Anda. Perangkat keras harus dibeli, tetapi perangkat lunak menjadi sesuatu untuk dibagi. Siapa yang mau peduli jika orang yang bekerja untuk itu mengambil bayaran? Perangkat lunak proprietary ingin mengambil kesempatan pada tahun-tahun berikutnya. Di laboratorium kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) MIT pada awal 1980an, sebuah perusahaan bernama Symbolics didirikan, lalu mengambil kode-kode yang tersedia secara bebas (bahasa pemrograman LISP) dan menjadikannya proprietary (tidak tersedia bebas alias berpemilik). Dalam prosesnya, ini berarti menghapus budaya berbagi perangkat lunak di laboratorium MIT saat itu. Namun, perusakan ini akhirnya akan menghasilkan
kreasi FSF dan budaya FOSS saat ini. Richard Stallman, salah satu anggota laboratorium MIT saat itu, terkejut atas lanjutan persitiwa tersebut. Ini kemudian membentuk pandangannya terhadapat perangkat lunak proprietary, dan membangkitakan keinginannya untuk membuat sistem operasi yang free (bebas). Projek GNU (GNU is Not UNIX) berdiri pada Januari 1984. Dalam dekade berikutnya projek GNU menghasilkan berbagai program atau tool penting merupakan bagian dari sistem operasi. Yayasan perangkat lunak bebas (FSF) didirikan setahun kemudian untuk mempromosikan perangkat lunak dan projek GNU. Namun, hingga 1991 projek GNU belum menghasilkan sistem operasi lengkap karena masih ada kekurangan pada bagian kritis, yaitu kernel. Kernel merupakan inti atau jantung dari sistem operasi. Linus Torvalds yang saat itu mahasiswa tahun kedua Universitas Helsinki membuat dan mendistribusikan kernel seperti UNIX. Sejalan dengan tujuan pengembangan FOSS, kernel yang
kemudian diberi nama Linux itu tersebar secara luas, dikembangkan, dan diaplikasikan menjadi inti dari sistem operasi GNU/Linux. Ada beberapa projek FOSS yang sedang berjalan dalam waktu bersamaan, antara lain server DNS BIND, bahasa pemrograman Perl, dan sistem operasi BSD. Sebagian besar projek itu kemudian bergabung atau saling menguatkan. Sistem operasi GNU/Linux terus tumbuh secara cepat dengan makin lengkap fitur dan kemampuannya. Pada 1997, Linux meledak menjadi berita media, sesuai dengan perkiraan IDC (International Data Corporartion) bahwa Linux telah menguasai 25% sistem operasi server dan memiliki pertumbuhan 25% per
tahun.

Pada 1998, sebagai tanggapan terhadap Netscape yang merilis kode sumber program Netscape Navigator sebagai FOSS, sekelompok pengembang FOSS bergerak bersama dan label “Open Source” digulirkan. Gerakan ini lalu
membentuk OSI (Open Source Initiative) dan OSD (Open Source Definition). Tujuan utama gerakan ini untuk mengajak dunia bisnis memberi penekanan kepada proses pengembangan FOSS, dan mengalihkan perhatian dari gerakan perangkat lunak bebas (Free Software) yang kontroversial saat itu.

Pada 1999, perusahaan distributor GNU/Linux Red Hat berhasil go public atau IPO (Initial Public Offering) dengan meraup dana dari pasar saham senilai US$ 4,8 milyar (sekitar Rp 43 trilyun jika 1US$ = Rp 9.000,). Sukses lain IPO perusahaan FOSS saat itu adalah VA Linux (US$ 7 milyar atau Rp 63 trilyun), Cobalt Networks (US$ 3,1 milyar atau Rp 28 trilyun), dan Andover.net (US$ 712 juta atau Rp 6,4 trilyun). Sebagai anak baru dari FOSS, kesuksesan GNU/Linux menunjukkan bahwa era FOSS telah benar-benar tiba.

V. MENGAPA FOSS?

Perangkat lunak open source telah disebut dengan beberapa istilah baik dan buruk, antara lain: gerakan, mode, virus, konspirasi komunis, hati dan jiwa dari internet. Tetapi ada satu poin yang sering dilupakan orang bahwa perangkat lunak open source juga merupakan kendaraan yang sangat efektif untuk mentransfer kekayaan dari dunia industri ke negaranegara berkembang. Itu diungkapkan Andrew Leonard dalam tulisannya “An Alternative Voice: How the TechPoor Can Still Be Software Rich” (bagaimana yang miskin teknologi dapat tetap menjadi kaya
perangkat lunak).

Apakah FOSS selalu Free?
Mitos terkenal di seputar FOSS adalah selalu gratis, yang artinya tidak ada biaya sama sekali. Ini benar hanya untuk tingkatan tertentu, misalnya tidak perlu biaya izin untuk mendownload atau menggandakan, misalnya iso CD IGOS Nusantara atau Fedora. Mitos itu tidak benar untuk aplikasi FOSS yang membutuhkan biaya
dalam pengemasan, instalasi, support, pelatihan, dan lain-lain. Banyak distro Linux seperti Red Hat, SUSE, Mandriva, Debian, Ubuntu, dan lain-lain dapat diperoleh tanpa biaya lisensi untuk mendownloadnya
melalui internet. Dalam hal ada biaya lisensi, hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah
dibandingkan lisensi perangkat lunak proprietary. Namun, biaya penggunaan FOSS tidak hanya biaya pemaketan atau infrastruktur. Ada juga biaya personal, biaya perangkat keras, biaya yang hilang (opportunity costs) misalnya karena peralihan, dan biaya pelatihan. Dengan menghitung biaya total kepemilikan atau TCO (Total Costs of Ownership), akan tergambar penghematan yang diperoleh jika menggunakan FOSS.

sumber :http://www.beritanet.com/Technology/RISTEK-RI/FOSS-Free-Open-Source-Software.html

Download Selengkapnya Materi FOSS-RISTEK di sini

Hati-Hati, Email Phishing dari Facebook Beredar Lagi


Jika user mendapatkan sebuah email yang tampak berasal dari Facebook, yang isinya berupa Facebook akan mereset password user dan mendorong user untuk membuka sebuah attachment, maka email tersebut adalah scam.

McAfee mengingatkan user dalam posting blog-nya, Rabu (17/03) agar berhati-hati terhadap email yang seolah-olah berasal dari Facebook, yang kemudian membujuk penerima email untuk membuka sebuah attachment untuk mendapatkan password baru mereka. Attachment tersebut mengandung pencuri password yang berpotensi dapat mengakses username dan password yang digunakan di komputer, tidak hanya rahasia login di Facebook.

“Ancaman ini memiliki potensi sangat ebrbahaya dengan mempertimbangkan bahwa sebanyak 350 juta pengguna Facebook dapat terkena email scam ini.” ungkap McAfee Labs.

Ada beberapa petunjuk yang menyatakan bahwa email tersebut adalah phishing scam, termasuk karena Facebook mengaku tidak pernah mengirim email seperti itu. Mungkin Facebook mengirim email dengan sebuah link dimana user dapat reset passwordnya, namun bukan sebuah email dengan attachment. Yang kedua, email tersebut berisi banyak frase dan susunan kata yang salah, sebagai contoh untuk kata Facebook yang ditulis dengan huruf ‘F’ kecil, untuk penghormatan.(h_n)